Sabtu, 31 Oktober 2009

Resensi Secret Societies



Identitas Buku

Judul buku : Secret Societies
“21 Organisasi Perusak Dunia”
Pengarang : Michael Bradley
Penerjemah : Ety Triana
Penerbit : Rajut Publishing House
Tahun terbit : Cetakan I, Juli 2008
Tebal halaman : 209 halaman
Harga buku : Rp 45.000,00 (oktober 2008)


Michael Bradley menulis buku ini dengan maksud agar masyarakat dunia mengenal komplotan – komplotan rahasia paling berbahaya di dunia. Merekalah para pengendali ekonomi, politik dan seluruh isu – isu global internasional. Secara kasat mata, komplotan itu menampilkan diri moderen dan terhormat di mata publik, berbeda dengan pekerjaan mereka sebenarnya.
Dengan penuh hormat dan tanggung jawab, penulis menegaskan bahwa sejarah barat perlu ditulis ulang guna mengungkap kebenaran sejati yang disembunyikan di tumpukan struktur perekonomian dan politik global. Oleh karena itu, buku ini ditulis dengan melakukan riset dan penelitian yang matang.

Adapun resensator meresensi buku terjemahan ini agar masyarakat dapat mengetahui organisasi atau komplotan yang berpengaruh dan berbahaya terhadap kehidupan masyarakat dunia. Pembuatan resensi ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia.
Bacaan segar yang pertama kali dibahas dalam buku ini adalah mengenai komplotan The Assasin (Mesin Pembunuh). Awalnya, kelompok ini disebut Nizariyah, karena mereka berusaha mengembalikan pangeran Nizar Al-Toyyib (dianggap sebagai reinkarnasi Nabi Ismail a.s.) ke tahta kekuasaan Mesir. Namun berkali-kali gagal mencapai tujuan. Akhirnya, mereka menentukan pemimpin baru.


Komplotan Nizariyah ini salah memilih pemimpin dan mulai melanggar syariat Islam. Komplotan ini mulai disebut The Assasin karena komplotan ini mencuci otak para pemuda untuk diperbudak dengan menempatkan mereka di istana layaknya surga dunia. Untuk mendapatkan kenikmatan surga tersebut mereka halalkan segala cara dan rela meski nyawa sebagai taruhannya. Pengaruh Assasin menyebar ke seantero jagad hingga pertengahan abad 13.


Selain The Assasin, masih ada 20 organisasi berbahaya yang dibahas dalam buku ini, seperti The Bilderbergers, CFR (Council on Foreign Relationship), dan Trilateral Commission. Ketiga organisasi ini memiliki hubungan erat dan saling berelasi. Tujuan dari organisasi ini adalah membentuk pemerintahan sentral atau satu kendali dunia. Anggota organisasi ini adalah orang – orang penting dalam pemerintahan di Eropa dan Amerika, seperti Pangeran Charles, Ratu Sophia dari Spanyol, Ratu Beatrix dari Belanda, keluarga Rockefeller Amerika dan Rothschild Eropa, dikabarkan juga menjadi pilar – pilar komplotan tersebut.


Buku ini juga membahas mengenai komplotan berbahaya lainnya seperti The Bohemian Club, kelompok yang berawal dari klub khusus minum pria yang kemudian menjadi klub yang menakutkan pada masanya. Kemudian, The Club of Rome (yang mengembangkan senjata biologis “pemusnah etnis”, seperti virus AIDS, syphilis, dan semacamnya untuk menghemat amunisi dalam perang), Essex Junto (komplotan kaum federalis New England), dan The Golden Dawn (didirikan tahun1888 oleh tiga anggota Freemasonry dan bubar pada tahun 1914). Ku Klux Klan adalah organisasi yang bermula dari dendam kesumat ras kulit putih di Negara-negara bagian wilayah selatan AS dan konfederasi terhadap ras kulit hitam paska perang Sipil. Dijelaskan pula mengenai organisasi Mafia (organisasi kriminal), Majestic-12 The Abiary and The Aquarium (bertujuan untuk mengubah keyakinan umat manusia dengan mempertimbangkan non-human intelligence), dan Mensur (kelompok para pelajar Jerman yang dianggap neo-Nazi).


The Order of Skulls and Bones adalah komplotan rahasia di Universitas Yale, Amerika yang merupakan miniatur Illuminati. Dijelaskan pula mengenai organisasi The Round Table (bertujuan untuk menguasai dunia), dan Triad (organisasi di China yang sangat berbahaya seperti mafia). Yang paling menarik adalah adanya penjelasan mengenai organisasi rahasia yang cukup populer dibahas dalam banyak buku seperti Sionus Prioratus atau komplotan biarawan sion (didirikan pada tahun 1090 untuk melindungi rahasia-rahasia politik, religius, dan esoterik hingga mampu menghancurkan bangsa-bangsa dan prinsip ajaran gereja katolik), The Rosicrucians (kumpulan para filsuf tak dikenal yang bertujuan memformulasikan paduan spiritual Kristen dengan ilmu pencerahan), The Illuminati (bertujuan membentuk satu pemerintahan dunia), Knights Templar (dibentuk tahun 1118 oleh sembilan jawara, diduga memiliki rahasia religius dan teknologi pengganti kekuasaan kepausan), Opus dei (awalnya tujuan komunitas ini mulia, ternyata justru mempraktekkan kediktatoran), dan Freemasonry (berada di balik layar panggung kekuasaan politik dan ekonomi dunia yang bertindak keji).
Mereka perkasa tampilkan visi (seolah) mulia. Hampir tak terkalahkan. Agenda – agenda mematikan rekayasa global mereka hembuskan, berderu kencang bak puting beliung mencerabut pohon – pohon kemanusiaan hingga ke akar – akarnya. Rencana mereka hanya “kalangan dalam” yang tahu.


Mereka tampak (seolah) terhormat, meski sebenarnya kehormatan mereka terlambat tayang di layar kaca kita yang setia menjunjung tinggi moralitas kemanusiaan. Meski kedodoran, mereka ngotot tampilkan isu basi “supremasi kulit” Amerika Serikat. Seperti aktor dan aktris Hollywod papan atas, mereka lihai berakting seolah mereka toleran dan kooperatif.
Data – data dan bukti – bukti mengenai organisasi – organisasi tersebut dipaparkan secara jelas dalam buku Secret Societies ini. Hal ini menjadi keunggulan buku ini bahwa buku ini memang dapat dipercaya informasinya. Bahkan, di akhir halaman buku ini, penulis menantang pembaca untuk mengumpulkan semua alasan, jika tak satupun fakta isi buku ini benar. Sebab, buku ini ditulis dengan menggunakan riset dan penelitian yang matang.


Penjelasan dalam buku ini diperjelas dengan menggunakan gambar – gambar yang mendukung keotentikan informasinya. Kelebihannya, buku ini lebih banyak menggunakan gambaran aslinya daripada gambar imajinasi dari sang illustrator, sehingga terlihat sangat jelas tokoh – tokoh pelaku kekejaman tersebut dan ritual adat yang mereka lakukan.


Ety Triana sang penerjemah, menterjemahkan buku ini dengan menggunakan gaya bahasa yang tegas dan cukup imajinatif. Namun, dalam buku ini masih banyak menggunakan kata – kata asing, sehingga membuat pembaca harus memahami makna kata asing tersebut untuk dapat memahami isi buku secara utuh.

Buku yang berisi 209 halaman ini mampu menjelaskan organisasi – organisasi berbahaya sejumlah 21 organisasi. Informasi yang didapat dari buku ini memang tidak terlalu banyak, sebab buku ini hanya menampilkan intisari dari sejarah organisasi – organisasi tersebut. Namun buku ini dapat menambah wawasan setiap pembaca mengenai sejarah dunia.
Secara keseluruhan, buku yang diterjemahkan dari buku The Secret Societies Handbook ini layak dibaca dan dimiliki oleh setiap kalangan agar masyarakat dapat mengetahui komplotan – komplotan rahasia yang pernah mengganggu kehidupan masyarakat dunia. Buku ini dapat menjadi bacaan yang segar, sederhana, sensasional, dan renyah.

SUMBER http://iey-gox.blogspot.com/2008/12/resensi-secret-societies.html

0 komentar:

Posting Komentar